Blog ini adalah sarana untuk mengungkapkan berbagai hal yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari untuk menolong berkaca diri, dan membersihkan mata hati
Selasa, 08 November 2011
Memberi Maaf
Sabtu, 05 November 2011
SULITNYA BERBUAT IKHLAS
- Berdo’a dan memohon perlindungan kepada Allah
- Ilmu , mengetahui akan pentingnya keikhlasan,
- Kesungguhan (mujahadah),
- Berteman dengan para mukhlisin,
- Membaca biography para salaf dan para shalihin.
Kamis, 03 November 2011
C I N T A
" Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga…” sepenggal syair lagu yang cukup populer sering terdengar di radio maupun televisi itu memang benar adanya. Bahkan peribahasa mengatakan “ a life without love is like a night without stars”.
Cinta menurut kamus bahasa Indonesia adalah kasih sayang yang besar sekali. Cinta ini biasanya dimanifestasikan kepada orang tua, adik, kakak dsb. Selain itu cinta merupakan kasih sayang yang besar sekali dan keinginan memiliki, hal ini dimanifestasikan kepada kekasih. Bukti kebenaran cinta menurut Nabi Muhammad ada pada tiga hal, yaitu: memilih ucapan sang kekasih daripada ucapan orang lain ; memilih duduk bersama sang kekasih daripada bersama orang lain; memilih kerelaan sang kekasih daripada kerelaan orang lain. Bahkan cinta itu adalah adanya rasa terikat dan ingin memilikinya terus dan kalau perlu berkorban untuk mempertahankannya, diantaranya yaitu cinta akan tanah air, negara, dan bangsa.
. Bila telah mantap cinta seseorang maka timbullah kerinduan kepada kekasihnya sebagaimana syair lagu “…rindu..betapa rindu hatiku tiada tertahan, kau tinggalkan daku seorang…”. Betapa besar kenikmatan pencinta bila ia mendatangi kekasihnya setelah lama merindukannya dan berhasil memandang terus tanpa adanya pengganggu dan penghambat . Cinta atau dalam bahasa Arab disebut Mahabbah adalah kecintaan kepada Allah dengan sepenuh hati, dan diwujudkan dalam ketaatan yang tulus terhadap agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. Mahabbah adalah buah iman kepada Allah. Tidaklah ada yang patut yang dicintai selain Allah Ta’ala karena Dia lah sang pencipta dan pemberi asal fitrah. Dialah pula yang penyebab kelangsungan, kekalahan, dan keselamatan. Dia yang berbuat baik dalam setiap keadaan dan Dia lah yang bagus dan yang baik dimana setiap keindahan dan kebaikan adalah sebagai pertanda kemurahan-Nya.
Telah disebutkan dalam kabar – kabar Dawud as, bahwa Allah Ta’ala berfirman : “Ya Dawud sampaikan kepada penghuni bumi-Ku bahwa Aku ini adalah kekasih bagi siapa yang mencintai Aku, teman duduk bagi siapa yang duduk dengan-Ku. Pemilih bagi siapa saja yang memilih-Ku, dan siapa saja yang taat kepada-Ku. Bila seorang hamba mencintai-Ku dan Aku ketahui ini sebagai keyakinan dari hatinya, maka Aku menerimanya bagi diri-Ku dan mencintainya dengan kecintaan yang tidak didahului oleh siapapun dari makhluk-Ku. Barang siapa mencari-Ku dengan kebenaran, ia pun mendapati Aku. Dan siapa mencari selain Aku, iapun tidak menemui Aku.
Disebutkan dalam kisah bahwa bila Allah mencintai seorang hamba maka Dia mengujinya, bila ia sabar Allah memilihnya, bila ia rindu maka Allah mengutamakannya. Dikisahkan pula bahwa “Diantara tandanya cinta hamba kepada Allah Azza wajalla ialah mengutamakan apa yang dicintai oleh dirinya dan banyak menyebut hamba-Nya, maka ia pun tidak merasa jemu khalwat dan munajat lebih disukainya daripada menyibukkan diri dengan selain-Nya.
Telah diriwayatkan dari seorang ulama shalaf bahwa Allah Ta’ala mewahyukan kepada seorang shiddiq : “ Aku mempunyai hamba-hamba-Ku yang mereka itu mencintai-Ku dan Aku mencintai mereka. Mereka itu rindu kepada-Ku dan Aku rindu kepada mereka, mereka melihat kepada-Ku dan Aku melihat kepada mereka. Bila engkau ikut jalan mereka , Akupun mencintaimu, dan bila berpaling dari mereka Akupun mencintaimu. Allah berkata bahwa “ Sesungguhnya orang-orang yang rindu kepada-Ku, niscaya Aku bersihkan mereka dari kekeruhan Aku peringatkan mereka dan Aku buat celah didalam hati mereka darimana mereka memandang kepada-Ku. Sungguh dengan hati-hati Aku bawa mereka dengan tangan-Ku, lalu Aku meletakkannya diatas langit-Ku dan Aku panggil malaikat-malaikat-Ku yang cerdas. Bila mereka berkumpul merekapun sujud kepada-Ku. Maka Aku katakan :”Aku tidak memanggil kalian agar kalian sujud kepada-Ku namun akau panggil kalian untuk menunjukkan kepada kalian hati orang-orang yang rindu kepada-Ku. Mereka hatinya bersinar dilangit-Ku kepada para malaikat-Ku sebagaimana matahari bersinar kepada penduduk bumi”
Kecintaan kepada Allah merupakan dasar segala amal ibadah dan perikehidupan setiap muslim juga merupakan ciri seorang mukmin. Kecintaan pada Allah mestilah diwujudkan dalam sikap hidup yang lebih mencintai Allah dan Rasulnya dari apapun selain-Nya. Ku mencintai-Mu lebih dari apapun…
Selasa, 01 November 2011
Lidah…O...lidah
“Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia. Tiada sesuatu yang lebih perlu ditahan dalam waktu lama daripada menahan lidah”.
Hal tersulit selain menahan hawa nafsu adalah menahan lisan atau lidah . “memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata…” itulah sepenggal syair yang sering terdengar di telinga kita. Dengan lidah kita dapat mengurai kalimat-kalimat indah; memohon ampunan, dan harapan dengan lidah pula kita dapat melontarkan caci maki dan sumpah serapah. Disebabkan lidah dapat mengakibatkan berlinangnya air mata pula menghasilkan malapetaka
Lidah adalah anggota tubuh yang kecil tetapi dapat mengakibatkanhal-hal yang besar
Dalam komunikasi sehari-hari perlu kita menjaga lisan agar tidak banyak orang yang tersakiti, terkadang berbicara ceplas-ceplos bagi kebanyakan orang adalah hal yang biasa tetapi tidak dipungkiri bagi sebagian orang hal tersebut adalah tidak biasa. Kata-kata yang sering terlontar dengan nada canda seperti; “kasihan deh loe”..adalah hal yang biasa diselorohkan oleh satu teman kapada teman yang lain dimana teman tersebut sedang tertimpa kesusahan hal ini dilontarkan dengan enteng saja dan tanggapan si teman yang dikatai kata-katai tersebut hanya tersenyum-senyum saja, padahal sebenarnya dihati kecilnya mendengar kata-kata tersebut, kecut!.
Saling debat mempertahankan pendapat atau keyakinan sehingga terlontar kata-kata yang menyakitkan hingga melampaui batas seperti yang kerap terjadi dalam acara debat di berbagai televisi, ataupun di Face Book adalah hal yang seharusnya tidak terjadi apabila mengetahui bahwa “Barangsiapa tidak mau melakukan perdebatan sedang ia berbuat benar, maka dibangunkan baginya sebuah rumah di surga yang paling atas, barangsiapa tidak mau melakukan sedang ia berbuat salah, maka dibangunkan baginya sebuah rumah di surga bagian tepi” sehingga “beruntunglah orang yang menahan lisannya dari berbicara yang berlebihan..”. Biasanya dari perdebatan akan menimbulkan permusuhan yang hebat (keras) padahal kata Aisyah ra. “orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras permusuhannya”. Mendebat dalam permusuhan tanpa disertai ilmu tetap dimurkai Allah hingga berhenti.
Lidah bagaikan pedang ,tips agar selalu dapat menahan lidah dengan cara :
- beristighfar,
- lebih baik diam kalau mau selamat
- Tidak bersenda gurau berlebihan karena akan mematikan hati
Semoga kita menjadi orang yang beruntung dengan menahan lidah dari bicara yang berlebih-lebihan dan semoga tidak terjerumus dalam berbagai kesalahan. Silence is golden..