Sabtu, 20 Februari 2010

Sabar

“Pada jam istirahat di ruangan Bimbingan & Konseling di suatu sekolah datang seorang murid dengan murung dan bermuka sedih mengeluhkan keadaan jiwanya yang sedang tidak tenang. Ia merasa hidupnya selalu menderita, dari ia kecil hingga remaja saat ini tidak pernah merasakan kebahagiaan atau kesenangan, dan penderitaan ini dirasanya tidak pernah berakhir. Ia merasa tidak sabar atas apa yang dialaminya “.

Ilustrasi diatas adalah sebagian dari realita yang sering kali ditemui atau dirasakan. Kadang-kadang kita tidak sabar terhadap apa-apa yang diinginkan. Dan tidak sabar terhadap gangguan dari seseorang baik perkataan maupun dengan perbuatan. Juga tidak sabar atas hal-hal yang menimpa kita dengan tidak sengaja, seperti musibah berupa penyakit, dan kematian orang yang dicintai. Sabar adalah suatu kemampuan untuk tetap tenang dan menerima suatu penundaan atau sesuatu yang menjengkelkan tanpa keluhan.
Didalam sebuah kisah, diriwayatkan seorang penulis yang bernama Abu Ayyub yang dimasukkan kedalam penjara selama lima belas tahun, ia menulis surat kepada seorang temannya ia mengeluhkan tentang lamanya dipenjara dan merasa kesabarannya habis. Temannya menjawab dengan lembaran tulisan yang ia kirim :
“ Sabarlah, wahai Ayyub, tetaplah bertahan,
Dengan kesabaran seorang yang tahan ujian
Jika tidak tahan menghadapi keadaan
Maka siapakah yang akan mengemban ?
Orang yang dipasangi belenggu kebencian
Terhadapmu dengan ikatan
Memiliki kewenangan untuk melepaskan
Bersabarlah dan tetap bertahan
Karena sabar mendapat kelegaan
……………………………………….”.
Abu Ayyub kemudian membalas surat temannya dan menulis :
“Engkau memberiku kebesaran hati,
Juga menasihati, dan akupun mengerti
Akan segera tampak, bahkan tak ku katakan barangkali
Yang melepaskan adalah pemilik belenggu sendiri
Sebagai kemurahan jika wewenang melepas ia miliki “.
Setelah itu, beberapa hari, karena kesabarannya ia dibebaskan.

Adapun tentang kesabaran Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 96 yang artinya “ Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar “. Dan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :” Kesabaran itu adalah harta yang terpendam di surga “.
Ibnu Abba ra. Pernah berkata : “ Kesabaran dalam Al-Quran itu ada tiga macam, yaitu kesabaran untk menunaikan kewajiban-kewajiban Allah mempunyai 300 derajat, kesabaran untuk tidak melanggar larangan-larangan Allah mempunyai 600 derajat, dan kesabaran dalam menghadapi musibah pada pukulan pertama mempunyai 900 derajat “.

Dalam keseharian tidak jarang kita mendengar ungkapan bahwa “kesabaran itu ada batasnya” sering juga terdengar, “ kesabaran saya sudah habis “, sebagaimana dilontarkan oleh Abu Ayyub dalam kisah diatas. Kesabaran itu perlu latihan tidak datang serta merta, untuk itu diperlukan waktu yang lama untuk mencapainya. Dalam Hadits dikatakan bahwa iman itu terdiri dari dua bagian separuhnya adalah sabar. Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar. Amien.

1 komentar:

  1. cukup bagus materi postingnya. Untuk lebih komunikatif, lengkapilah blog dengan buku tamu.
    Bagaimana cara buat buku tamu, baca saja http://abulonline.blogspot.com/2009/11/cara-buat-buku-tamu.html

    BalasHapus